Tacos Al Pastor: Kisah Imigran Lebanon di Balik ‘Kebab’ Meksiko yang Mendunia

Tacos Al Pastor: Kisah Imigran Lebanon di Balik ‘Kebab’ Meksiko yang Mendunia

Bayangkan ini: Anda berjalan di sepanjang jalanan Mexico City yang ramai saat malam tiba. Udara dipenuhi aroma daging panggang yang gurih dan sedikit pedas. Di sudut jalan, Anda melihat sebuah pemandangan yang ikonik: tumpukan daging berwarna merah pekat yang berputar perlahan di sebuah panggangan vertikal, dengaanas utuh bertengger di puncaknya. Itulah trompo, jantung dari Tacos Al Pastor. Tapi pernahkah Anda berhenti sejenak dan berpikir, “Tunggu dulu, kenapa ini sangat mirip dengan kebab atau shawarma dari Timur Tengah?”

Jika pertanyaan itu pernah terlintas di benak Anda, Anda tidak salah. Tampilan yang serupa ini bukanlah kebetulan. Sejarah Tacos Al Pastor adalah sebuah kisah menakjubkan tentang migrasi, adaptasi, dan perpaduan dua budaya yang melahirkan salah satu hidangan paling dicintai di Meksiko. Ini adalah cerita tentang bagaimana shawarma Lebanon bertransformasi menjadi taco yang kita kenal dan sukai hari ini.

Jejak Awal: Kedatangan Imigran dari Kekaisaran Ottoman

Kisah ini dimulai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika gelombang imigran dari Kekaisaran Ottoman yang sedang runtuh tiba di Meksiko. Sebagian besar dari mereka berasal dari wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Lebanon. Mereka membawa serta tradisi, budaya, dan tentu saja, kuliner mereka yang kaya.

Salah satu hidangan andalan yang mereka bawa adalah shawarma. Dibuat dari daging domba yang diiris tipis, dibumbui, ditumpuk di panggangan vertikal, dan dipanggang perlahan, shawarma disajikan dalam roti pita dengan saus seperti tahini. Para imigran ini mulai mendirikan kedai-kedai kecil, memperkenalkan metode memasak vertikal ini kepada masyarakat Meksiko, khususnya di kota Puebla dan Mexico City.

Transformasi Kuliner: Dari Shawarma Menjadi Tacos Al Pastor

Meskipun metode memasaknya menarik, shawarma asli tidak langsung diterima begitu saja. Di sinilah kejeniusan adaptasi kuliner terjadi. Anak-anak dari para imigran Lebanon ini mulai menyesuaikan resep mereka agar sesuai dengan selera dan bahan-bahan lokal Meksiko. Transformasi ini terjadi dalam beberapa langkah kunci:

1. Pergantian Daging

Daging domba, bahan utama shawarma, tidak sepopuler atau semudah ditemukan seperti daging babi di Meksiko tengah. Para koki pun mengganti daging domba dengan daging babi (cerdo). Daging babi memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi, yang membuatnya sangat lezat saat dipanggang perlahan di trompo, menghasilkan irisan yang empuk dan sedikit renyah di bagian pinggirnya.

2. Bumbu Marinasi yang Berbeda Total

Ini adalah perubahan terbesar. Bumbu khas Timur Tengah seperti kapulaga, cengkeh, dan kayu manis digantikan oleh palet rasa yang khas Meksiko. Bumbu marinasi Al Pastor adalah perpaduan yang brilian dari:

  • Cabai Kering: Terutama cabai guajillo dan ancho, yang memberikan warna merah khas dan rasa pedas yang tidak terlalu menyengat.
  • Achiote: Pasta yang terbuat dari biji aatto, memberikan warna merah yang lebih dalam dan rasa tanah yang unik.
  • Rempah Laiya: Cuka, jintan, oregano, dan bawang putih, yang semuanya menciptakan profil rasa yang kompleks, asam, dan gurih.

3. Cara Penyajian yang Baru

Roti pita (pan árabe) digantikan oleh bahan pokok utama Meksiko: tortilla jagung kecil yang hangat. Dan sebagai sentuhan akhir yang jenius, ditambahkan irisaanas (piña), bawang bombay cincang (cebolla), dan daun ketumbar segar (cilantro). Nanas tidak hanya memberikan rasa manis yang menyeimbangkan gurihnya daging, tetapi enzim bromelain di dalamnya juga membantu melunakkan daging saat dipanggang.

“Al Pastor”: Apa Arti di Balik Namanya?

Nama “Al Pastor” secara harfiah berarti “gaya gembala” (in the shepherd style). Nama ini adalah sebuah penghormatan kepada asal-usul hidangan ini. Meskipun dagingnya sudah berganti menjadi babi, nama tersebut merujuk pada shawarma asli yang menggunakan daging domba, hewan yang digembalakan oleh para gembala. Ini adalah pengakuan halus atas akar Timur Tengah dari hidangan yang kini menjadi ikon Meksiko.

Kesimpulan

Jadi, lain kali Anda menikmati sepiring Tacos Al Pastor yang lezat, dengan irisan daging yang jatuh dari trompo langsung ke tortilla Anda, ingatlah bahwa Anda tidak hanya menyantap makanan. Anda sedang merasakan sepotong sejarah. Tacos Al Pastor adalah bukti nyata bagaimana pertemuan budaya dapat menciptakan sesuatu yang baru dan luar biasa. Ini adalah kisah tentang imigran Lebanon yang membawa tradisi mereka ke tanah baru, dan bagaimana tradisi itu disambut, diadaptasi, dan akhirnya menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Meksiko. Dari Beirut hingga Mexico City, ini adalah kebab yang bertransformasi menjadi taco, sebuah simbol perpaduan budaya yang lezat.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *