Dari Shawarma ke Tacos Al Pastor: Kisah Unik di Balik Daging ‘Kebab’ Meksiko

Dari Shawarma ke Tacos Al Pastor: Kisah Unik di Balik Daging ‘Kebab’ Meksiko

Bayangkan ini: sebuah gumpalan daging babi berwarna merah menyala berputar perlahan di atas pemanggang vertikal yang disebut trompo. Aromanya yang khas, perpaduan antara rempah-rempah dan daging panggang, memenuhi udara. Di puncaknya, bertengger sebuah nanas utuh yang siap diiris. Inilah pemandangan ikonik dari Tacos Al Pastor, salah satu hidangan jalanan paling dicintai di Meksiko. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa cara memasaknya terlihat begitu mirip dengan kebab atau shawarma dari Timur Tengah? Jawabaya terletak pada sebuah kisah migrasi, adaptasi, dan inovasi kuliner yang luar biasa.

Jejak Imigran Lebanon di Tanah Meksiko

Kisah Tacos Al Pastor dimulai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Pada masa itu, gelombang besar imigran dari Kekaisaran Ottoman, terutama dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai Lebanon, tiba di Meksiko. Mereka melarikan diri dari gejolak ekonomi dan politik, membawa serta budaya, tradisi, dan yang terpenting, cita rasa kuliner khas mereka.

Salah satu hidangan andalan yang mereka bawa adalah shawarma. Hidangan ini dibuat dengan menumpuk irisan tipis daging domba yang telah dibumbui, memanggangnya secara vertikal pada sebuah pemanggang berputar, lalu menyajikaya dalam roti pita. Para imigran ini membuka kedai-kedai kecil, memperkenalkan cita rasa baru ini kepada masyarakat Meksiko, khususnya di kota Puebla dan Mexico City.

Transformasi Ajaib: Lahirnya “Al Pastor”

Meskipun shawarma mulai dikenal, hidangan ini tidak serta-merta menjadi fenomena. Masyarakat Meksiko perlu waktu untuk beradaptasi. Di sinilah keajaiban fusi budaya terjadi. Para koki imigran dan anak-anak mereka yang lahir di Meksiko mulai mengadaptasi resep asli agar sesuai dengan selera dan bahan-bahan lokal. Proses inilah yang melahirkan Tacos Al Pastor.

Perubahan Daging: Dari Domba ke Babi

Daging domba, bahan utama shawarma, tidak sepopuler atau semudah ditemukan seperti daging babi di Meksiko tengah. Untuk menarik lebih banyak pelanggan lokal, daging domba diganti dengan daging babi yang lebih akrab di lidah masyarakat Meksiko. Daging babi memiliki kandungan lemak yang pas, membuatnya sangat lezat saat dipanggang perlahan di trompo.

Bumbu yang “Dimeksikokan”

Ini adalah langkah paling krusial. Bumbu khas Timur Tengah seperti kapulaga, jintan, dan kayu manis digantikan dengan palet rasa yang sepenuhnya Meksiko. Marinasi baru ini dibuat dari campuran cabai kering (seperti guajillo dan ancho), pasta achiote yang memberikan warna merah cerah yang ikonik, cuka, bawang putih, dan berbagai rempah laiya. Hasilnya adalah rasa yang pedas, sedikit asam, dan sangat kaya.

Dari Roti Pita ke Tortilla Jagung

Alih-alih disajikan dengan roti pita (pan árabe), daging yang telah diiris tipis diletakkan di atas tortilla jagung kecil yang hangat. Tortilla adalah roti pokok bagi masyarakat Meksiko, dan perubahan ini menjadikan hidangan tersebut lebih otentik secara lokal dan mudah disantap sebagai taco.

Sentuhan Akhir yang Ikonik: Nanas!

Penambahan irisaanas (piña) di atas tumpukan daging adalah inovasi murni Meksiko. Tidak ada yang tahu pasti siapa yang memulainya, tetapi ini adalah sebuah kejeniusan. Rasa manis dan asam dari nanas panggang menjadi penyeimbang sempurna bagi gurih dan pedasnya daging babi, menciptakan ledakan rasa yang kompleks di setiap gigitan.

Apa Arti “Al Pastor”?

Nama “Al Pastor” sendiri berarti “gaya gembala” dalam bahasa Spanyol. Nama ini adalah sebuah penghormatan kepada asal-usul hidangan tersebut. Karena shawarma asli dibuat dari daging domba—hewan yang digembalakan—nama ini tetap dipertahankan meskipun bahan utamanya telah berganti menjadi daging babi. Ini adalah pengingat halus akan jejak sejarah panjang di balik setiap taco yang kita nikmati.

Jadi, saat Anda memesan sepiring Tacos Al Pastor di sebuah taquería yang ramai di Meksiko, ingatlah bahwa Anda tidak hanya menyantap makanan. Anda sedang merasakan sepotong sejarah—sebuah kisah tentang perjumpaan dua budaya yang berbeda, yang bersatu untuk menciptakan sesuatu yang baru, lezat, dan kini menjadi ikon kebanggaan kuliner Meksiko.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *