Tahun 1968 adalah tahun pergolakan global. Di berbagai belahan dunia, mahasiswa turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka untuk perubahan sosial, politik, dan ekonomi. Mexico tidak terkecuali. Namun, di balik semangat membara para mahasiswa, tersembunyi sebuah tragedi kelam yang mencoreng sejarah bangsa: Pembantaian Tlatelolco.
Gerakan Mahasiswa 1968 di Mexico: Awal Mula Perlawanan
Gerakan mahasiswa Mexico 1968, atau yang dikenal dengan Movimiento Estudiantil, dipicu oleh insiden kecil pada tanggal 22 Juli 1968. Perkelahian antara siswa sekolah kejuruan yang berbeda di Mexico City dengan cepat berkembang menjadi demonstrasi besar yang menentang tindakan represif polisi. Tuntutan mahasiswa semakin meluas, mencakup isu-isu seperti kebebasan politik, penghapusan korupsi, dan kesetaraan sosial.
Mengapa 1968 Begitu Penting?
Tahun 1968 dipilih sebagai momen krusial karena bertepatan dengan penyelenggaraan Olimpiade Mexico City. Pemerintah Mexico di bawah Presiden Gustavo Díaz Ordaz sangat ingin menampilkan citra negara yang modern dan stabil di mata dunia. Namun, gerakan mahasiswa dianggap sebagai ancaman terhadap citra tersebut. Oleh karena itu, pemerintah berusaha keras untuk meredam gerakan tersebut dengan segala cara, termasuk tindakan represif.
Tuntutan Mahasiswa: Lebih dari Sekedar Protes
Tuntutan utama para mahasiswa antara lain:
- Pembebasan tahanan politik.
- Pembubaran Granaderos, pasukan anti huru hara yang terkenal brutal.
- Penghapusan Pasal 145 dan 145 bis dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, yang dianggap mengekang kebebasan berekspresi.
- Pencopotan kepala polisi Mexico City.
- Ganti rugi kepada keluarga korban kekerasan polisi.
Pembantaian Tlatelolco: Malam Kelabu di Plaza de las Tres Culturas
Pada tanggal 2 Oktober 1968, ribuan mahasiswa dan warga sipil berkumpul di Plaza de las Tres Culturas di Tlatelolco, Mexico City, untuk mengadakan demonstrasi damai. Tanpa peringatan, tentara dan polisi mengepung plaza dan melepaskan tembakan ke arah kerumunan. Suasana berubah menjadi kacau balau. Mahasiswa dan warga sipil berlarian mencari perlindungan, namun banyak yang menjadi korban peluru.
Jumlah Korban: Luka yang Belum Sembuh
Jumlah korban tewas dan luka-luka dalam Pembantaian Tlatelolco masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Pemerintah secara resmi melaporkan puluhan korban tewas, namun berbagai sumber independen memperkirakan jumlah korban mencapai ratusan, bahkan ribuan. Banyak mahasiswa dan aktivis yang menghilang dan tidak pernah ditemukan.
Dampak Pembantaian: Trauma dan Perubahan
Pembantaian Tlatelolco meninggalkan luka yang mendalam dalam sejarah Mexico. Tragedi ini membongkar otoritarianisme dan represivitas rezim Díaz Ordaz. Meskipun gerakan mahasiswa secara fisik dipadamkan, semangat perlawanan dan tuntutan akan demokrasi tetap hidup. Pembantaian Tlatelolco menjadi katalis bagi perubahan politik di Mexico pada dekade-dekade berikutnya.
Warisan Tlatelolco: Refleksi dan Peringatan
Pembantaian Tlatelolco adalah pengingat pahit tentang bahaya kekuasaan yang tidak terkontrol dan pentingnya kebebasan berekspresi. Setiap tahun, pada tanggal 2 Oktober, rakyat Mexico mengenang tragedi ini dan memberikan penghormatan kepada para korban. Tlatelolco menjadi simbol perjuangan untuk keadilan dan demokrasi, serta peringatan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
Meskipun masa lalu kelam ini menyakitkan, penting untuk diingat dan dipelajari agar kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, di mana hak asasi manusia dihormati dan suara rakyat didengar.